Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi) didampingi Hasbullah Ahmad, Sekretaris Anggota Wantimpres, memimpin kegiatan Dzikir dan Pengajian Kliwonan di Kanzus Sholawat, kota Pekalongan, Jawa Tengah pada hari Jumat (10/11/23). Pengajian Kliwonan yang berlangsung kali ini cukup unik karena bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan dan juga hari ulang tahun Habib Luthfi yang ke 76 tahun.
Dalam tausyiah singkatnya, Habib Luthfi menyampaikan makna ridho yang memiliki tiga tingkatan yaitu tingkatan orang awam, dimana orang awam mau menerima dan ridho memeluk agama Islam. Ridho adalah tingkatan tertinggi dalam dunia tasawuf, dibawahnya adalah mahabbah (mencintai secara mendalam). Mahabbah dan ridho adalah dua hal yang menyatu, tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Habib Luthfi memberikan contoh ridho dalam kehidupan sehari-hari adalah keikhlasan menerima rizki yang telah diberikan Allah SWT berapapun nilainya. Saat kelebihan rizki bersyukur, sebaliknya saat kekurangan bersabar. Dalam konteks ini tingkatan ridho adalah penghormatan kepada sang pemberi rizki. Tingkatan ridho harus didukung oleh kecintaan yang tinggi kepada Allah SWT. Semakin tinggi tingkat mahabbah seseorang maka kadar keridhoannya akan semakin tinggi pula. Mahabbah adalah prasyarat penting tumbuh dan berkembangnya ridho. Habib Luthfi menutup tausyiahnya tanpa menjelaskan tingkatan ridho berikutnya (ridho kepada Qadha dan Qadar Allah SWT dan ridho kepada ridho Allah SWT) karena semakin tidak mudah untuk dilaksanakan oleh para jamaah yang hadir.
Turut hadir pada kegiatan Dzikir dan Pengajian ini antara lain KH Ali Masadi Wakil Rais Aam JATMAN, para tokoh agama serta ribuan jamaah dari berbagai daerah di tanah air. Pada akhir pengajian, para jamaah yang hadir secara spontan melantunkan syair mabruk alfa mabruk (berkah seribu berkah) sebagai sebuah ungkapan harapan sekaligus doa bagi Habib Luthfi yang saat itu merayakan hari lahirnya.