Anggota Wantimpres, Habib Luthfi, didampingi Hasbullah H. Ahmad, Sekretaris Anggota Wantimpres menghadiri Apel Merah Putih, Ikrar NKRI dan Gebyar Merah Putih pada hari Sabtu (21/10/23),di Stadion Hoegeng, Pekalongan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2023 (1445 H). Apel Merah putih dipimpin oleh Inspektur Upacara Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI. Acara ini juga diikuti oleh para pejabat dan prajurit TNI/Polri, para Ulama, FKUB, Santri, Pelajar, Organisasi Keagamaan dan Organisasi Kemasyarakatan.
Dalam amanatnya Letjen Suhartono mengingatkan pentingnya menghayati kalimat hubbul wathan minal iman, cinta tanah air bagian dari keimanan. Ini sekaligus memberikan pesan bahwa nasionalisme, kecintaan pada tanah air adalah bagian tidak terpisahkan dari agama. Dengan pemahaman tersebut maka kita akan terhindar dari sikap ekstremisme. Agama harus memperhatikan realitas sosial, kemajemukan, persatuan dan kesatuan. Itulah mengapa nasionalisme adalah bagian dari ajaran agama. Suhartono mengingatkan bahwa bahaya yang kita hadapi saat ini bukanlah penjajahan fisik melainkan perang informasi. “Oleh karena itu munculnya hoax, peredaran narkoba menggunakan media sosial harus diantisipasi dengan baik. Agama harus mampu menjawab masalah-masalah tersebut dan SDM kita harus siap mengatasi tantangan zaman saat ini” pungkasnya.
Apel Merah Putih, Ikrar NKRI dan Gebyar Merah Putih ditutup dengan peluncuran buku yang diinisiasi oleh Habib Luthfi berjudul “Melawan Penyebaran Hoax dan Hate Speech Mewujudkan Pemilu Damai 2024”. Peluncuran buku ini dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai peluncuran buku dengan jumlah peserta yang hadir terbanyak.
Sementara itu, pada kegiatan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ulama dan Umaro yang diselenggarakan oleh Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), Habib Luthfi mengingatkan pentingnya sinergi TNI/Polri dan Ulama. “Inilah wajah Indonesia yang sesungguhnya dimana ulama, umara dan masyarakat menyatu. Bendera partai politik boleh banyak dan berbeda-beda tetapi merah putih tetap satu sebagaimana menyatunya TNI/Polri dan Ulama”, ujarnya. Seluruh rangkaian acara menjelang pelaksanaan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW ditutup dengan Pawai “Pajang Jimat” yang diawali dari stadion Hoegeng dan berakhir di Jl. Dr. Wahidin, kota Pekalongan. Pawai ini diikuti langsung oleh Habib Luthfi dan disaksikan oleh ribuan masyarakat kota Pekalongan yang antusias mengikutinya sambil berjajar di sepanjang jalan yang dilalui rombongan pawai.