Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi) yang juga Presiden Forum Ulama Sufi Dunia (World Sufi Assembly) didampingi Hasbullah Ahmad, Sekretaris Anggota Wantimpres, menghadiri penutupan Muktamar Ulama Sufi Dunia Kedua di Sahid International Convention Center (SICC) Pekalongan, Kamis (31/08/23). Penutupan Muktamar tersebut dilakukan oleh Menteri Pertahanan yang diwakili oleh Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Bambang Trisnohadi.
Muktamar telah berhasil menghasilkan sejumlah rekomendasi yang dibacakan oleh Dr. Syekh Riyadh Baso dan Dr Ali Hasan Bahar, antara lain: Konferensi menyerukan pengintegrasian, pengaturan dan institusionalisasi upaya-upaya tarekat sufi serta membentuk divisi yang bertugas membuat perencanaan, kajian-kajian, strategi kerja-kerja sufi kontemporer; mengajak tarekat-tarekat sufi untuk mengembangkan inovasi bidang pertanian, energi terbarukan, untuk mencapai swasembada ekonomi, dan; tarekat sufi agar berkontribusi di bidang pendidikan dengan memberikan nuansa sufi di dunia pendidikan. Muktamar juga merekomendasikan penyelenggaraan konferensi setiap tahun di Indonesia.
Pada sambutan penutupnya Habib Luthfi kembali menyerukan agar para peserta muktamar dapat memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat di seluruh dunia tentang pengertian sufisme dan tasawuf. Sufisme bukan sekedar ikhtiar untuk mensucikan diri tetapi juga membentuk watak manusia untuk selalu ingin berkontribusi bagi kemaslahatan umat manusia. Bahkan para ahli tasawuf harus mampu menjadi pemersatu bangsa bahkan dunia.
Penutupan Muktamar Sufi Internasional ini dihadiri oleh sekitar 2.500 orang peserta dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Turut hadir pada penutupan Muktamar Sufi Dunia tersebut, Gubernur Jawa Barat, Walikota Pekalongan dan para pejabat TNI-Polri serta Forkopimda.