Sidarto Danusubroto menjadi Pembicara dalam Munas Serikat Pekerja PT. PLN di Hotel Borobudur Jakarta dengan tema ”Upaya Membentengi Paham Radikalisme Dalam Pengelolaan Aset Strategis Bangsa”, pada Rabu, 15 Maret 2023.
Saat ini penganut paham radikal dan bersikap intoleran tersebar di instansi pemerintah (ASN), BUMN, Lembaga Negara, termasuk institusi TNI/Polri. PT. PLN sebagai aset strategis bangsa harus memiliki fondasi yang kokoh dan benteng kuat, agar tidak disusupi oleh ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila.
Manajemen dan Pengurus serta Anggota Serikat Pekerja PT. PLN tentunya juga sangat beragam, baik dari latar belakang suku, etnis, daerah asal, agama, pendidikan, dan sebagainya. Mari kita kelola keberagaman itu menjadi sebuah kekuatan. Perbedaan itu sebenarnya sangat indah. Keindahan pelangi tercipta dari kombinasi warna yang berbeda. Musik orkestra terdengar merdu justru karena perpaduan beragam instrumen yang menghasilkan simphoni indah dan komposisi irama yang harmonis. Kebhinekaan ini jika dikelola dengan baik, dalam semangat persatuan dan persaudaraan, dapat menjadi kekuatan untuk memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.
Forum Munas ini adalah wadah bagi Serikat Pekerja PT. PLN merumuskan berbagai kebijakan dan rencana strategis agar kedepannya lebih berperan aktif dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan perusahaan secara keseluruhan. PT. PLN yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia tentunya membutuhkan dukungan semangat dan kerja keras seluruh insan PLN, baik manajemen maupun Serikat Pekerja. Oleh karena itu, Munas ini menjadi momentum bagi perusahaan untuk bergerak bersama, membangun kekeluargaan yang erat sehingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.
Melalui Munas ini diharapkan akan terbentuk susunan pengurus baru, yang bersatu dalam semangat kekeluargaan memberikan yang terbaik untuk kemajuan PT. PLN sebagai perusahaan yang profesional, solid, kuat, dan kokoh. Dalam susunan kepengurusan hasil Munas ini kiranya tergambar keberagaman dan kebhinekaan Indonesia tanpa membedakan latar belakang suku, etnis, sosial, ekonomi, budaya, maupun keyakinan atau agama seseorang.