Pakde Karwo: Percepat Kemandirian Farmasi dan Kesehatan Dalam Negeri

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres RI), Dr H Soekarwo SH, M.Hum mengatakan Indonesia harus terus memperkuat upaya-upaya  mewujudkan kemandirian industri farmasi dan kesehatan di dalam negeri.

“Negara perlu meningkatkan anggaran penelitian dan pengembangan alat kesehatan di Indonesia yang saat ini sekitar 0,2 persen  dari GDP menjadi lebih tinggi minimal 1 persen  dari GDP,” kata  Soekarwo, dalam sambutannya  pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan-KSPSI di Surabaya, Sabtu (4/3/2023).  Anggaran riset alat kesehatan di Indonesia memang masih rendah jika dibandingkan dengan sejumlah negara yang telah mandiri di sektor farmasi dan kesehatan. Misalnya, Amerika Serikat dengan anggaran 2,8 persen dari GDP dan Singapura 1,9 persen dari GDP.

Menurut Soekarwo, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)  perlu memimpin penelitian dan pengembangan  bahan baku obat dan alat kesehatan di Indonesia dengan maksimal memanfaatkan bahan baku lokal.  Kita juga perlu peraturan dan regulasi yang mendukung penuh pengembangan industri hulu, bahan baku, serta  iklim usaha yang pro kemandirian farmasi dan alat kesehatan dalam negeri,” kata Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo.

Dalam kesempatan ini, Pakde Karwo juga mengingatkan tingginya  impor bahan baku obat Indonesia yang mencapai 90 persen  dan impor alat-alat kesehatan sebanyak 88 persen. “Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016, pemerintah menghendaki adanya perwujudan ketahanan industri farmasi dalam negeri. Ini harus segera kita wujudkan,” ucapnya.

Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor,  Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim Himawan Estu Bagijo, Anggota Dewan Pengarah BRIN Prof. Dr. Marsudi Waluyo, Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Anna Kurniati, Direktur Operasional Kimia Farma Diagnostika Winastanto,  Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Mahlil Ruby, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin, Ketua Umum Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan KSPSI Agung Nugroho dan Sekjen KSPSI Gunawan.

Search