Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi) didampingi Hasbullah Ahmad, Sekretaris Anggota Wantimpres, memimpin kegiatan Dzikir dan Pengajian Kliwonan di Kanzus Sholawat, kota Pekalongan, Jawa Tengah pada hari Jumat (10/3/23). Pengajian ini merupakan majelis kliwonan terakhir sebelum datangnya bulan Ramadhan tahun ini.
Habib Luthfi mengawali tausyiahnya dengan mengutip surat Al Baqarah 183 tentang kewajiban berpuasa bagi orang beriman, sebuah penggalan ayat yang populer dan selalu dibacakan menjelang dan selama bulan suci Ramadhan. Habib Luthfi mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk menyelami ajaran Islam dengan baik agar mampu mengerti dan mengenal Allah SWT. Sebagai bagian dari aqidah, setidaknya kita belajar sehingga menyadari bahwa seluruh gerak-gerik kita dilihat oleh Allah SWT.
Allah memerintahkan kita untuk membersihkan hati sanubari, jauh dari sifat iri dengki dengan cara itulah cahaya didalam hati akan bersinar. Di sisi lain Islam juga mengatur cara berpakaian, cara makan termasuk kehalalannya, sehingga tampak jelas keistimewaan ajaran Islam yang mengajarkan kebersihan tidak saja fisik tetapi juga hati manusia melalui ritual ibadah puasa di bulan Ramadhan. Bahkan berbuka puasa pun diatur harus diawali dengan mengkonsumsi yang manis seperti kurma, untuk memperoleh keseimbangan setelah puasa. Itulah keistimewaan bulan Ramadhan.
Habib Luthfi mengingatkan agar kita tetap menjaga akhlakul karimah selama bulan Ramadhan. Seandainya ada umat yang khilaf tegurlah dengan penuh sopan santun, kedepankan keramahtamahan, mencontoh akhlaq Rasulullah SAW. Jangan memusuhi warga masyarakat, gunakan langkah persuasif karena kita semua adalah bersaudara, sesama umat Rasulullah SAW dan juga saudara sebangsa setanah air.
Pada penutup tausyiahnya Habib Luthfi mengingatkan sebuah tahapan pada setiap prosesi kematian yang sering dilakukan umat Islam. Kita selalu bertanya kepada para hadirin yang datang untuk bersaksi bahwa jenazah adalah orang baik. Kesaksian bahwa almarhum adalah orang baik sangat penting karena hal itu akan menjadi saksi dan meringankan dosa almarhum di alam kubur.
Hadir pada kegiatan Dzikir dan Pengajian ini antara lain Mayor Jenderal (TNI) Wahyoedho Indrajit, dosen tetap Unhan, KH Ali Masadi Wakil Rais Aam JATMAN serta ribuan jamaah dari berbagai daerah di tanah air.