Dewan Pertimbangan Presiden

DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

Habib Luthfi Memberikan Ceramah pada Haul Agung Sunan Ampel ke 546 di Surabaya

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi) didampingi Hasbullah Ahmad, Sekretaris Anggota Wantimpres, memberikan ceramah pada acara Tahlil Akbar dan Sekilas Sejarah Sunan Ampel di Surabaya pada hari Sabtu (11/3/23). Kegiatan yang berlangsung di komplek Masjid Agung Sunan Ampel tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Haul Agung Sunan Ampel ke 546 yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 10 -12 Maret 2023.

Pada pengantar ceramahnya Habib Luthfi mengajak jamaah yang hadir untuk mengenali betul sosok seorang waliullah bernama Syekh Ibrahim Asmoroqondi. Secara nasab (silsilah, sebuah pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah, baik ke atas, ke bawah maupun ke samping, red) Syekh Ibrahim Asmoroqondi merupakan keturunan Rasulullah ke-22 dengan nama asli As-Sayyid Ibrahim Zainduddin As-Samarqandy (Samarkan, sebuah kota di Uzbekistan, Asia Tengah, red). Sejarah kemudian mencatat beliau memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa dan masyarakat luas menjulukinya sebagai Sunan Gresik.

Ibrahim Asmoroqondi (Sunan Gresik) memiliki metode dakwah yang sangat menarik. Ia menyediakan kebutuhan bahan pokok dengan harga murah, membuka layanan pengobatan masyarakat secara gratis, mengajarkan cara-cara bercocok tanam kepada masyarakat. Hal itu membuktikan bahwa pada dirinya menyatu berbagai bidang keahlian, ekonomi, perdagangan, kedokteran hingga pertanian. Dengan cara itu dakwahnya berhasil.

Ibrahim Asmoroqondi kemudian memiliki beberapa anak yang salah satunya sedang diperingati haulnya saat ini yaitu Ali Rahmatullah (Raden Rahmad/Sunan Ampel). Putra lain dari Ibrahim Asmoroqondi adalah Ishaq Maqdum (Syekh Maulana Ishaq) dan Ali Murtadho (Raden Santri/Raja Pandhita). Sejarah kemudian mencatat Ali Rahmatullah (Sunan Ampel) memiliki putra-putri yang soleh dan solehah antara lain Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajad), Dewi Murthasiah (istri Sunan Giri) dan Dewi Murthasimah (istri Raden Fatah).

Pelajaran sangat penting dari para waliyullah masa lalu adalah memiliki kecakapan dan kompetensi yang sangat mumpuni dalam berbagai bidang keahlian sehingga memudahkannya dalam menyukseskan dakwahnya. Bersamaan dengan itu pula, mampu melahirkan dan mencetak generasi yang soleh-solehah, memiliki kemampuan spiritual yang mumpuni. Para waliullah masa lalu “mengajak” dan bukan “mengejek”, ajakannya “menuntun” dan bukan “menantang”. Tugas kita saat ini sesungguhnya lebih mudah yaitu meneladani metode dakwah yang telah dicontohkan oleh para Wali Songo termasuk Sunan Ampel. Hanya dengan cara itulah maka haul Sunan Ampel yang ke 546 ini menjadi sangat penting dan bermakna.

Turut hadir membersamai Habib Luthfi pada kegiatan tersebut antara lain Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Komandan Kodiklat TNI AL (Dankodiklatal) Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono, para ulama dan habaib serta jamaah dari berbagai daerah di tanah air.

Search