Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi), memberikan ceramah kebangsaan pada acara Merajut Kebhinekaan Dalam Bingkai NKRI di Gedung Olahraga Nanggala Markas Kopassus Jakarta, hari Minggu (4/12). Kegiatan yang dimaksudkan untuk memperkuat ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama umat manusia) dan ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan para prajurit Kopassus.
Pada bagian tausyiah kebangsaannya, Habib Luthfi menyampaikan keprihatinannya atas fenomena menurunnya kecintaan pada tanah air di sebagian kalangan generasi muda. Generasi muda yang kuat dan kokoh hanya akan lahir dari mereka yang mampu menghargai perjuangan para pendahulu dalam mempertahankan NKRI. “Jangan sampai rasa persaudaraan dan persatuan bangsa ini dipecah belah,” tegas Habib Luthfi.
Ditambahkannya, bangsa Indonesia harus mampu menegakkan jati diri bangsa, menjaga kehormatan bangsa dan memahami rasa kebangsaan salah satunya dengan memahami syair lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Sebagai penutup, Habib Luthfi menyisipkan harapan sekaligus doanya “Semoga kita menjadi umat yang wahda (satu), bangsa yang wahda, bersatu tidak mudah tergoyahkan”.
Sementara itu, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan dalam sambutannya mengatakan semoga dengan adanya ceramah kebangsaan yang disampaikan oleh Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya dapat diambil manfaat dan dijadikan bahan renungan bagi prajurit Kopassus, sekaligus diamalkan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
“Semoga Kopassus bersama Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya menjadi benteng penjaga Pancasila dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkas Danjen Kopassus.
Turut hadir pada acara ini, diantaranya Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Deddy Suryadi, Inspektur Kopassus Brigjen TNI Husein Sagaf, Pamen Ahli Kopassus, para Asisten Kopassus, Dangrup-3 Kopassus, Dansat 81 Kopassus dan para Kabalak Kopassus, Walikota Jakarta Timur, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta Para Perwira, Bintara dan Tamtama
