Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi bersama dengan Kepala BNPT, Komjen Pol. Boy Rafli Amar dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani hadir dan memberikan Kuliah Umum dengan tema “Membangun Karakter dan Identitas Bangsa Indonesia”. Kuliah Umum yang dihadiri 9.000 mahasiswa baru dilaksanakan dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia (UI) pada hari Senin (8/8) di Balairung UI Depok. Tujuan dari Kuliah Umum untuk memberikan wawasan, motivasi dan berbagai pengalaman yang bermanfaat bagi para mahasiswa baru UI.
Dalam kuliah umum tersebut, Habib Luthfi mengingatkan pesan penting kepada para mahasiswa UI, “Pertama, membawa misi kedua orang tua dengan jerih payahnya memasukkan kita ke perguruan tinggi, sesuai cita-cita dan bidang yang kita inginkan. Kemudian, (mahasiswa) nantinya membawa amanat guru/para dosen untuk berkiprah di dunia ini,” pesan Habib Luthfi. Selanjutnya Beliau menyampaikan bahwa kedua pesan tersebut hanya akan terwujud lewat kesadaran individual. “Jawabannya ada pada diri kita sendiri, apakah nanti akan jadi pelajar yang mengecewakan orang tua dan para guru, atau sebaliknya,” ujarnya.
Habib Luthfi juga menjelaskan ayat Al-Quran dalam QS: Al-Hujurat ayat 13 bahwa tujuan ayat ini adalah agar manusia saling mengenal sehingga dapat memberikan manfaat pada sesama. Kalimat lita’arafu dalam ayat itu diterangkannya sebagai sarana bagi manusia untuk saling mengenal. Adapun peradaban-peradaban yang di bawa oleh Nabi-nabi terdahulu tujuannya untuk mengenal tanah air. “Kalau kita melihat sejarah ini satu rumpun, orang-orang yang memiliki peradaban yang sangat tinggi menunjukkan setiap budaya mempunyai karakter masing-masing dalam mencintai tanah airnya,” pungkas Habib.
Selanjutnya, Boy Rafli Amar mengajak mahasiswa baru UI untuk selalu mengingat empat konsensus bangsa Indonesia yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Selain mencari dan mengembangkan ilmu berdasarkan fakultas masing-masing, tak kalah pentingnya mahasiswa UI untuk membangun dan menjaga karakter ke-Indonesiaan. “Karakter ke-Indonesiaan itu majemuk, toleran, berjiwa patriot dan memilliki semangat bela negara, ujar Boy Rafli.
Ia berpandangan bahwa semangat merawat ke-Indonesiaan perlu terus dipupuk ditengah derasnya arus kemajuan teknologi dan penyebaran transnasional, termasuk ideologi radikal terorisme.