H.R. Agung Laksono, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) membuka Diskusi Terbatas dengan tema “Evaluasi Penguatan Koordinasi Lintas Kementerian Koordinator Dalam Rangka Pengendalian Resistensi Antimikroba“, yang diselenggarakan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (12/07/2022).
Dalam sambutannya H.R. Agung Laksono, menyampaikan antimicrobial resistance (AMR) berpotensi menjadi wabah infeksi bakteri resisten yang luas dikenal sebagai “a slow moving pandemic”, yang menjadi ancaman global karena berdampak pada ekonomi, ketahanan pangan, kerusakan lingkungan hidup, dan lain sebagainya. Antimikroba adalah obat-obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi pada manusia, hewan dan tanaman termasuk antibiotik, antivirus, anti jamur dan anti parasit. AMR terjadi apabila digunakan secara berlebihan atau disalahgunakan. Faktor utama terjadinya AMR dan penyebabnya yaitu: Manusia, ternak, unggas, Ikan, tanaman dan limbah rumah sakit. Selain itu juga dibahas berbagai kegiatan pengendalian AMR dari berbagai Kementerian dan lembaga.
Diskusi Terbatas yang diselenggarakan atas kerjasama Wantimpres dengan FFCGI juga dihadiri Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, drg. Murti Utami, MPH, QGIA, CGCAE, Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan dan Pujo Setio, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai narasumber dan Prof. Dr. Amin Subandrio W Kusumo, Ph.D., SpMK (K), Pakar Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia sebagai moderator serta Dr Tom Weaver., Ph.D, Fleming Fund Country Grant to Indonesia (FFGCI) Team Leader. (ARD)