Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, M. Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi) hadir dan memberikan sambutan pada acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan dalam rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Provinsi Banten. Acara diinisasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Pondok Pesantren Nurul Falah yang dilaksanakan pada tanggal (7/02) di Pondok Pesantren Nurul Falah, Lebak, Banten.
Habib Luthfi mendukung kegiatan BNPT untuk merawat persatuan dan kesatuan dalam bingkai dialog kebangsaan. Selanjutnya Beliau menjelaskan upaya BNPT dalam merawat persatuan dan kerukunan bangsa harus didukung dan dipelihara sebagaimana leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan semangat persatuan dan kesatuan. Dibutuhkan adanya regenerasi (estafet) kepada generasi muda untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan tersebut. “Alhamdulillah salah satunya BNPT yang mempersiapkan generasi muda. Keukhuwahan, persatuan dan kesatuan sudah diwariskan bahkan sejak zaman Majapahit, Wali Songo, jangan kita sampai mengecewakan warisan leluhur bangsa kita untuk terus bersatu,” tegas Habib.
Selain itu, Habib Luthfi juga menyampaikan pentingnya menumbuhkan cinta tanah air untuk para generasi muda, bahwa dalam melantunkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya jangan hanya sekedar untaian kata saja, namun di dalamnya tedapat ikrar, sampai sejauh mana pernyataan Indonesia Tanah Airku. “Saya Indonesia, saya adalah bangsa Indonesia, saya cinta Indonesia, karena kalimat Indonesia Tanah Airku telah melekat pada setiap generasi muda”, Ujar Habib.
BNPT memiliki agenda rutin dialog kebangsaan yang bertujuan untuk mengajak seluruh pihak, khususnya tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mencegah paham radikal terorisme.
Kepala BNPT, Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengibaratkan paham radikal terorisme sebagai virus yang berbahaya layaknya Covid-19. Orang yang terpapar paham radikal intoleran bisa saja tidak memiliki tanda-tanda dan sikap tertentu. Dalam mencegah virus radikal terorisme, nilai-nilai kebangsaan yang ada dalam empat konsensus kebangsaan yaitu UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harus terus digelorakan terutama dalam ruang dialog kebangsaan. “Kalau masyarakat, anak muda Indonesia tidak kuat aspek ideologinya banyak anak muda akan terpapar”, pungkas Boy.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, mendukung penuh kegiatan Dialog Kebangsaan di wilayah Banten. Memahami bahwa BNPT telah memiliki peta, Analisa dan profiling yang kuat di setiap daerah, wilayah mana saja yang memiliki potensi besar akan terindikasi hidupnya paham radikalisme. “Dari konteks kinerja BNPT, Provinsi Banten siap untuk berkolaborasi dalam konteks pemahaman literasi digital”, kata Andika.
Sebagai tuan rumah, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah, K.H. Ahmad Rafiudin mendukung peran BNPT dan menyatakaan bahwa NKRI di atas segalanya, paku bumi NKRI adalah Banten dan NU adalah benteng pertahanan, selama ada NU kita bersaudara dalam kerukunan yang sejahtera.
Selain Kepala BNPT dan Wakil Gubernur Banten, kegiatan Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan juga dihadiri oleh Anggota Komisi III DPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa, Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, Danrem 064/MY, Brigjen TNI Yunianto, Direktur Binmas Polda Banten, Kombes Pol, Sofwan Hermanto, Ketua MUI Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak. Turut hadir juga Alim Ulama, Habaib, Kyai, Ustadz, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ketua Ormas . (AIP)