Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Dr H Soekarwo, SH., M.Hum., mengatakan pemerintah perlu tetap fokus meningkatkan daya beli masyarakat, utama kelompok 40% paling bawah dan meningkatkan peran UMKM dalam ekonomi digital ke depan. Hal ini dikemukakan Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo, dalam “Outlook Ekonomi Kerakyatan 2022 Airlangga Forum” yang diselenggarakan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Jumat (31/12/2021).
Menurut Pakde Karwo, tren ekonomi nasional dan global membaik, namun beberapa potensi risiko seperti adanya varian baru covid-19 Omicron, harga komoditas energi yang tetap tinggi, percepatan pengetatan moneter The Fed, dan perlambatan ekonomi Tiongkok perlu diwaspadai. “Menjaga daya beli rumah tangga miskin dan rentan miskin penting sekali lewat program perlindungan sosial dan memperkuat program padat karya,” ujarnya.
Selain memperkuat UMKM dengan mempermudah akses ke lembaga keuangan, meningkatkan penetrasi digital UMKM serta memperluas kemitraan strategis antara UMK dan UMB, pemerintah perlu menjaga dan meningkatkan anggaran sejumlah program bantuan sosial diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Beras, Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa (BLT DD) dan Subsidi Listrik. “Diharapkan anggaran bantuan sosial minimal atau lebih besar dari Rp187 triliun,” ucapnya.
Acara ini juga menghadirkan narasumber Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof Dr Badri Munir Sukoco, Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof Dr Rudi Purwono, Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto dan Sekjen One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur Mohammad Ghofirin.