Kunjungan Kerja Muhamad Mardiono, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Ke Bantul, Yogyakarta terkait Program Kesejahteraan Rakyat (Kesra)

Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun telah menelan banyak korban jiwa. Banyak anak-anak yang menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu akibat orang tuanya meninggal karena Covid-19. Menurut data yang dirilis dari pemerintah (https://covid19.go.id), per tanggal 6 Januari 2022 menunjukkan bahwa korban meninggal dunia karena Covid-19 telah mencapai 144.116 jiwa. Menurut data yang disampaikan oleh kemensos di akhir bulan September 2021, terdapat sebanyak 30.766 anak menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu akibat Covid-19.

Merespon hal ini, sebanyak 9 anak yatim piatu korban COVID-19 yang berumur dari 4 hingga 14 tahun di Bantul, Yogjakarta mendapatkan santunan dan diangkat sebagai anak asuh oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhamad Mardiono. Santunan dalam bentuk bantuan pembayaran kebutuhan dan biaya sekolah para anak yatim piatu ini dilakukan hingga mereka dapat menamatkan pendidikan sekolah menengah atas (SMA). Hal ini dilakukan oleh Mardiono saat melakukan kunjungan kerjanya ke Bantul, Yogyakarta pada hari Sabtu (08/01/2022).

Mardiono menjelaskan bahwa sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang membidangi tugas kesejahteraan rakyat (kesra) dan menindaklanjuti arahan Bapak Presiden pada tanggal 7 Desember 2020, maka Mardiono diminta untuk dapat melakukan dialog dan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung dalam rangka memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Bapak Presiden terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Mardiono mengatakan bahwa bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk kepedulian kita kepada anak-anak yang menjadi korban akibat COVID-19. Mardiono berpesan kepada anak-anak yatim piatu untuk tidak larut dalam kesedihan dan berkecil hati, harus tetap semangat dan terus giat belajar untuk meraih cita-cita.

Mardiono juga mengajak masyarakat untuk dapat terus meningkatkan gotong royong dan membantu sesama. Mardiono menjelaskan bahwa dukungan pemerintah dan masyarakat sekitar merupakan hal penting bagi penguatan mental dan semangat hidup bagi anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya sejak dini. Mardiono juga mendorong masyarakat untuk melaporkan ke aparat pemerintah setempat untuk memastikan anak-anak yatim piatu korban covid-19 mendapatkan bantuan dan pengasuhan sesuai haknya. “Anak-anak memiliki hak yang sama untuk hidup dan bahagia, sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk bersinergi dan saling mendukung untuk memastikan mereka tumbuh menjadi generasi unggul di masa depan” tegas Mardiono.

“Generasi muda kita adalah penerus bangsa, calon pemimpin masa depan. Oleh karenanya kita perlu memperhatikan masa depan mereka. Peduli dengan lingkungan, berbagi kepada yang membutuhkan untuk dapat meringankan beban, merupakan langkah kita bersama untuk memperkuat ketahanan sosial di masyarakat. Pemerintah akan terus hadir untuk menolong korban dan anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat Covid-19 melalui berbagai skema bantuan” tutur Mardiono.

Search