Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agung Laksono menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Kongres Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Indonesia ke VI pada tanggal 8 November 2021 di D Hotel Jakarta. Pada kesempatan tersebut Agung Laksono menyampaikan bahwa Kongres ke-VI HIMAPOL merupakan sarana konsolidasi organisasi dan tempat berseminya para calon intelektual muda dan calon pemimpin bangsa masa depan. “Kongres hendaknya berhasil merumuskan program dan rencana kegiatan yang realistis dan mudah dilaksanakan. HIMAPOL Indonesia harus cerdas dan cerdik dalam berkomunikasi agar memperoleh dukungan untuk pengembangan kerjasama kemitraan antar Lembaga” pesan Agung.
Lebih lanjut, Agung Laksono mengupas tema kongres “Peran Organisasi dalam Mereparasi Konstitusi”, dimana terdapat dua unsur dalam tema tersebut, pertama “Peran Organisasi”, HIMAPOL diharapkan dapat berperan pro-aktif di tengah masyarakat sebagai wujud tekad konsolidasi, dan kedua “Mereparasi Konsitusi” yang dapat dimaknai sebagai gagasan amandemen UUD NRI Tahun 1945.
“Apakah amademen UUD NRI mendesak dalam jangka pendek yakni tahun 2022-2024 mendatang?” tanya Agung. Menurut Agung, amandemen belum menjadi prioritas, diantaranya atas pertimbangan yang bersifat risiko politik. Dikhawatirkan pembahasan amandemen akan melebar sehingga ada kemungkinan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat Indonesia dan bahkan dapat menimbulkan pertentangan politik, apalagi Indonesia masih dalam situasi pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir,, serta pelaksanaan Pemilu yang akan memasuki masa persiapan pada pertengahan tahun 2023. Akan ada waktu yang tepat untuk melakukan amanademen UUD NRI Tahun 1945, apakah itu pada jangka menengah atau jangka panjang. “Bukan soal amandemennya, melainkan masalah timing dan momentum pelaksanaan amandemen” tegas Agung.
Seraya mengakhiri sambutannya sekaligus membuka secara resmi Kongres ke-VI HIMAPOL Indonesia, Agung Laksono menyampaikan harapan agar kongres ke-VI mampu melahirkan pemikiran strategis terkait isu amandemen UUD NRI tahun 1945. (SF)