Dewan Pertimbangan Presiden

DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

Agung Laksono memberi Sambutan dalam Forum Pemangku Kepentingan Daerah Program Sekolah Penggerak Kabupaten Limapuluh Kota

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agung Laksono bersama Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Barat, Moh. Sofian Asmirza dan Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi memberikan sambutan dalam Forum Pemangku Kepentingan Daerah Program Sekolah Penggerak Kabupaten Limapuluh Kota pada hari selasa, 16 November 2021 di Hotel Mangkuto, Kota Payakumbuh. Forum yang bertujuan sebagai wadah kolaborasi ini diikuti oleh Kepala Dinas Pendidikan, para kepala sekolah, guru dan siswa Sekolah Penggerak.
Program Sekolah Penggerak merupakan upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program ini merupakan episode 7 dari Kebijakan Merdeka Belajar Kemdikbud Ristek yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) sekolah. Ada 2.500 sekolah yang tersebar di 111 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang terpilih sebagai Sekolah Penggerak. Kabupaten Limapuluh Kota terpilih sebagai satu diantara empat kabupaten/kota dari 19 kabupaten/kota sebagai pelaksana program Sekolah Penggerak di Provinsi Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Agung Laksono menyampaikan bahwa program pendidikan adalah program utama bangsa, ibu dari segala program. Jika pendidikan kuat, maka akan semakin kuat kapasitas suatu bangsa. Meski tidak memiliki sumber daya alam tetapi dengan SDM yang kuat, suatu negara dapat menjadi negara maju. Terpilih sebagai salah satu pelaksana Program Sekolah Penggerak menunjukkan SDM Kabupaten Limapuluh Kota dapat diandalkan.
Dalam forum ini, diharapkan seluruh kepentingan pusat, daerah, unsur sekolah dan masyarakat dapat melahirkan solusi untuk menjadikan Kabupaten Limapuluh Kota sebagai role model bagi seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat. Agung Laksono mendoakan perkembangan kemampuan ekonomi daerah yang sejalan dengan kemajuan SDM. “Lebih baik tidak ada tambang, tapi tidak miskin karena memiliki SDM yang maju” kata Agung.

Search