Pertemuan Terbatas Kerukunan Hidup Umat Beragama dan Pembangunan Bangsa (Sudut Pandang Generasi Muda)

Pertentangan ataupun ketegangan dalam kehidupan sosial keagamaan, terasa mengganggu, baik stabilitas nasional maupun kehidupan agama itu sendiri. Ketidak-rukunan dalam kehidupan sosial keagamaan akan menimbulkan problem-problem sosial, politik, ekonomi, dan keamanan. Oleh karena itu, Prof. H. A. Mukti Ali (Menteri Agama 1972-1977), berpendapat bahwa “kerukunan hidup umat beragama“ di Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan isi, jiwa, dan semangat pembangunan bangsa. Dalam perjalanan sejarah, persoalan kehidupan beragama selalu bersinggungan dengan dinamika kehidupan “politik” kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan akhir-akhir ini, di tengah-tengah upaya mewujudkan kehidupan “demokrasi”, persoalan agama menjadi salah satu faktor yang banyak disoroti, dengan sebutan “politik identitas”.

Atas dasar gambaran tersebut, Bapak A. Malik Fadjar menyelenggarakan pertemuan terbatas dengan tema “Kerukunan Hidup Umat Beragama dan Pembangunan Bangsa (Sudut Pandang Generasi Muda)”, pada Selasa, 13 Maret 2018 bertempat di Kantor Wantimpres, Jakarta. Dalam acara tersebut, hadir Ibu Sri Adiningsih, Ketua Wantimpres, dan Bapak Agum Gumelar, Anggota Wantimpres, serta hadir pula tokoh muda lintas organisasi. (Mel)

Search