100 Tahun Indonesia Emas adalah momentum yang membuktikan eksistensi NKRI dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai. Perubahan-perubahan yang terjadi baik sebagai akibat tarikan faktor di luar maupun dorongan faktor internal harus dapat dipetakan secara baik agar ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa tetap menjadi ideologi bangsa untuk selamanya. Berbagai rongrongan terhadap Pancasila sejak berdirinya NKRI telah berhasil dipatahkan. Oleh karenanya, 100 Tahun Indonesia Emas akan menjadi bukti bagi ampuhnya Pancasila yang mampu mempersatukan serta mensejahterakan seluruh aspek kehidupan.
Atas dasar tersebut, Anggota Wantimpres, Bapak Letjen TNI (Purn) M. Yusuf Kartanegara mengadakan Pertemuan Terbatas mengenai 100 Tahun Indonesia Emas Tahun 2045. Pertemuan ini dipimpin oleh Ketua Wantimpres, Prof. Dr. Sri Adiningsih, dan dihadiri oleh para Sekretaris Anggota Wantimpres. Narasumber pertemuan adalah Ketua/Pimpinan atau perwakilan berbagai organisasi kepemudaan, meliputi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Pemuda Anshor, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Pemuda Katolik, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Generasi Muda Khonghucu, Gerakan Pemuda Indonesia, Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Mahasiswa Pancasila, serta Aliansi BEM Seluruh Indonesia.
Substansi yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain: perubahan-perubahan lingkungan eksternal mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hankam, teknologi, SDA dan lingkungan serta faktor demografi; Ideologi dan politik; Ekonomi; Sosial Budaya; Pertahanan dan Keamanan; Teknologi dan Inovasi; SDA dan Lingkungan; serta Penduduk dan Daya Saing. (DKP)