Dialog Kebangsaan dengan tema “Merajut Kebhinekaan, Memperkokoh NKRI”

Pada hari Rabu, 12 April 2017 Pukul 15.30 WIB, yang diselenggarakan di Pondok Modern Al-Rifa’ie II, Desa Ketawang, Kec. Gondanglegi, Kab. Malang, Drs. H. Sidarto Danusubroto, S.H. Anggota Wantimpres bersama K.H. Ma’ruf Amin, (Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia dan Rais ‘Aam PBNU) mengadakan pertemuan dialog Kebangsaan dengan tema “Merajut Kebhinekaan, Memperkokoh NKRI”.

Dalam perjalanan kehidupan berbangsa seringkali orang lupa bahwa negara ini telah bertahan selama 70 tahun karena pendiri bangsa secara bijak menyepakati Pancasila sebagai dasar negara, yaitu negara kebangsaan, negara berketuhanan, negara yang pro-keberagaman. Banyak negara-negara di Timur Tengah yang saat sekarang ini mengalami konflik berkeinginan untuk belajar dari Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, namun tetap compatible dengan demokrasi. Indonesia adalah negara berketuhanan. Diperlukan adanya kesepakatan, keberanian dan konsep yang matang dalam membina keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia untuk menghindari gesekan-gesekan dalam masyarakat.

Pancasila sebagai living values adalah nilai-nilai yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Indonesia yang penerapannya di kehidupan sehari-hari masih belum optimal, termasuk dalam kehidupan bernegara saat ini. Defisit nilai Pancasila ini tercermin dalam hampir setiap aspek politik, hukum, ketatanegaraan, hingga kesejahteraan rakyat. Ini yang sangat perlu kita bangkitkan kembali. Peran NU dalam membangun manusia religius yang memiliki spiritualitas, maju, rasional, meritokrasi, demokratis, toleran, bisa menerima perbedaan, dan berkepribadian Indonesia. Organisasi NU adalah kekuatan yang menjadi perekat bangsa, merefleksikan wajah Islam yang membangun peradaban, yaitu Islam yang rahmatan lil alamin. Hal ini selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. (TMD)

Search