Industri pertahanan adalah sebagian dari tatanan industri nasional yang secara khusus memiliki kemampuan ataupun potensi yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan produk berupa sistem senjata, peralatan dan perlengkapan, dukungan administrasi/logistik ataupun jasa-jasa bagi kepentingan penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara.
Dalam konteks pertahanan negara, industri pertahanan mempunyai peranan penting dalam mendukung kebutuhan akan terwujudnya kemandirian pertahanan serta postur pertahanan yang kuat dan berwibawa serta memiliki efek penggentar. Dalam konteks keamanan dalam negeri, industri pertahanan juga berperan mendukung kebutuhan alat perlengkapan kepolisian.
Sesuai dengan Program Nawa Cita, Presiden Jokowi mempunyai komitmen yang kuat untuk mewujudkan kemandirian pertahanan, agar tidak ada ketergantungan pada impor serta bagaimana mendukung pembangunan postur pertahanan. Hal ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force, namun harus ditujukan untuk membangun TNI sebagai sebuah kekuatan yang disegani.
Untuk mengetahui perkembangan terkini yang berkaitan dengan industri pertahanan khususnya kegiatan di lapangan, Bapak M. Yusuf Kartanegara, Anggota Wantimpres Bidang Pertahanan dan Keamanan melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) serta ke beberapa industri pertahanan non alutsista di Jawa Barat. Kunjungan ini dilakukan guna memperoleh informasi akurat tentang kondisi riil dari LAPAN dan industri pertahanan terkait dalam mendukung pembangunan kekuatan TNI dan Polri, termasuk permasalahan dan kendala yang ada. (Andytias)
