Dalam rangka mengembangkan potensi desa di Bali, beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti British Council, Diagio dan Yayasan Wisnu mengembangkan suatu program yang dikenal dengan nama social enterprise atau kewirausahaan sosial. Program ini dibentuk untuk mengembangkan desa, dimana masyarakat desa bukan sebagai objek melainkan menjadi subjek dari apa yang ada di desa mereka. Sehingga potensi desa yang mereka miliki dapat dikelola sendiri dengan tujuan agar dapat memperbaiki ekonomi sosial lokal dan melindungi lingkungan serta budaya.
Salah satu pilot projek dari program ini terdapat di Desa Nyambu yang terletak di Kabupaten Tabanan, Bali. Desa Nyambu merupakan desa kecil dengan luas 320 ha yang tidak memiliki destinasi wisata pantai maupun gunung. Akan tetapi, Desa Nyambu memiliki lahan sawah seluas 61% dari total wilayahnya. Desa kecil ini juga memiliki sejarah yang panjang, terdapat 67 Pura dan berbagai bangunan lainnya yang merekam perkembangan budaya Bali, dari masa Bali kuno hingga kini, yang tidak terlepas dari kontak budaya dengan berbagai kerajaan penting di Pulau Jawa dan dunia. Desa Nyambu merupakan pintu dari perkembangan sejarah dan budaya Bali. Melalui potensi-potensi tersebut Desa Nyambu dikembangkan menjadi Desa Wisata yang menawarkan kegiatan wisata jelajah seperti susur sawah dan susur budaya.
Selain sebagai desa wisata, Desa Nyambu juga mengembangkan usaha kecil dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Usaha kecil yang dikembangkan adalah pengelolaan belut menjadi keripik. Usaha kecil ini mendapat apresiasi yang baik di tingkat provinsi dengan menjadi juara satu. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Nyambu juga dapat menikmati kuliner yang dibuat oleh para ibu seperti sate lilit, sayur gonde, ayam gerang asem, sambal matah dan sambal embe.
Mencermati suksesnya program tersebut, dan mendukung peningkatan usaha kecil, Tim Kajian Bapak Rusdi Kirana, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden telah melakukan perjalanan dinas ke Desa Nyambu pada tanggal 5 Oktober 2016. Perjalanan dinas tersebut dalam rangka pengumpulan data sebagai bahan masukan kajian mengenai Membangun Infrastruktur, Sarana dan Jaringan Pemasaran Produk Lokal UMKM. (BNK)