Kebijakan Pengembangan Infrastruktur, Sarana, dan Jaringan Pemasaran Produk Lokal UMKM

Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai persoalan sehingga menyebabkan lemahnya daya saing terhadap produk impor. Persoalan utama yang dihadapi UMKM, antara lain keterbatasan infrastruktur, sarana dan pemasaran.  Dengan segala persoalan yang ada, potensi UMKM yang besar itu menjadi terhambat. Meskipun UMKM dikatakan mampu bertahan dari adanya krisis global, namun pada kenyataannya permasalahan-permasalahan yang dihadapi sangat banyak dan lebih berat. Seringkali didapati di beberapa daerah UMKM tidak berkembang karena lambannya pembangunan infrastruktur seperti jalan, sekolah dan infrastruktur lainnnya. Infrastruktur jalan merupakan sarana penting bagi UMKM dalam mendistribusikan produknya. Membangun sekolah dan rumah sakit juga penting karena semuanya saling berkaitan. Pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesehatan juga turut membangun masa depan masyarakat.

Selain itu UMKM juga menghadapi kendala di dalam memasarkan produknya. UMKM pada umumnya memiliki budget pemasaran yang terbatas, sehingga diperlukan kreatifitas untuk menemukan cara yang efektif dalam memasarkan produk atau jasa dengan biaya pemasaran yang rendah atau bahkan tidak memerlukan biaya.  Mencermati dan menyadari kompleksnya persoalan tersebut, Bapak Rusdi Kirana, Anggota Wantimpres Bidang Ekonomi, menyelenggarakan pertemuan tentang Kebijakan Pengembangan Infrastruktur, Sarana dan Jaringan Pemasaran Produk Lokal UMKM, pada tanggal 10 Agustus 2016 di Kantor Dewan Pertimbangan Presiden. (Bnk).

Search