Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) membebaskan bea masuk alat pembelajaran siswa tunanetra untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Wanita yang akrab disapa Ani itu memerintahkan langsung para bawahannya untuk menyelesaikan kasus viral belakangan ini. Ia bahkan langsung turun tangan mendatangi Kantor DJBC Soetta.
Sebelumnya, alat bernama taptilo yang dihibahkan untuk SLB di Jakarta itu tertahan di Bea Cukai Soekarno-Hatta. Barang tersebut dikirim dari Korea Selatan. Barang bernama taptilo itu tiba di Indonesia sejak 18 Desember 2022. Pihak SLB diminta melengkapi sejumlah dokumen, bahkan ditagih ratusan juta untuk menebus barang tersebut.
Pihak DJBC Soetta menegaskan langsung berkoordinasi dengan SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta usai masalah ini menjadi sorotan. Ia menyebut langkah tersebut diambil dalam rangka mengurus fasilitas bebas bea masuk dan pajak. Mereka berdalih tengah meminta sejumlah data karena barang impor itu atas hibah. Bea Cukai Soetta menyebut proses administrasi tersebut juga berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.