Tim satgas gabungan penanganan bencana erupsi Gunung Ruang, Sulut, terus melakukan upaya penyelamatan warga terdampak. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Pemerintah Kabupaten Sitaro secara bertahap mengosongkan wilayah sekitar Gunung Ruang. Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan bahwa evakuasi dilakukan agar warga sekitar gunung menjadi aman. Warga juga dievakuasi menuju beberapa lokasi di luar Pulau Tagulandang, seperti Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa Utara. Pemindahan sementara warga terdampak ini difasilitasi oleh TNI AL menggunakan KRI Kakap 811, Basarnas dengan KM Bima Sena. ASDP yang mengerahkan KM Marina, KM Lokong Banua, KM Lohoraung, KM Pasatibo termasuk kapal ferry lainnya serta perahu motor milik warga. Adapun warga yang dievakuasi keluar Pulau Tagulandang ini merupakan perantau, termasuk warga setempat. Seluruh rangkaian upaya evakuasi ini semata-mata untuk alasan keselamatan dan keamanan.
Demi memenuhi kebutuhan makanan bagi warga terdampak, tim satgas gabungan juga telah mendirikan dapur umum di beberapa titik. Antara lain yang ada di Desa Apengsala, Kabupaten Sitaro yang dikelola oleh Dinas Sosial bersama TNI. Layanan dukungan psikososial oleh Kementerian Sosial juga terus dilakukan untuk pendampingan psikologis bagi anak-anak yang mengungsi. Hal ini dilakukan guna menghalau perasaan trauma dan memberikan hiburan selama tinggal sementara di pengungsian. PLN SulutGo juga telah melakukan perbaikan jaringan listrik yang sebelumnya padam akibat dampak erupsi. Hal itu tentunya memudahkan tim satgas dalam upaya penyelamatan dan evakuasi warga. Tim satgas gabungan telah mendirikan posko induk di Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang, yang berjarak kurang lebih 15 kilometer dari kaki Gunungapi Ruang. Pos induk ini menjadi pusat komando lintas stakeholder untuk koordinasi, laporan perkembangan dan segala rangkaian penanganan darurat di Kabupaten Sitaro.
BNPB juga telah mendorong dukungan berupa seng 10 ribu lembar, tenda pengungsi 5 set, tenda keluarga 100 unit, light tower 4 unit, genset 4 unit, dan sembako 300 pake. Ada juga makanan siap saji 300 paket, hygiene kit 300 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 box, velbed 50 unit, toilet portable 10 unit dan survival kit pengungsi 300 paket. BNPB juga memberikan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp350 juta untuk mendukung operasional termasuk pemenuhan kebutuhan dasar warga. Segala jenis bantuan tersebut dikirim dari Lanud Sam Ratulangi, Pelabuhan Kota Manado dan Pelabuhan Kota Bitung.