Tanpa Veto AS, Resolusi Gencatan Senjata pun Kini Terwujud

Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi yang mendesak gencatan senjata di Gaza segera diberlakukan dan semua sandera yang masih ditawan di kantong pemukiman tersebut dibebaskan. Amerika Serikat (AS) abstain sementara 14 anggota dewan mendukung resolusi yang diusulkan 10 anggota dewan terpilih itu. Di media sosial X, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan resolusi ini “harus diimplementasikan.” Ia menambahkan kegagalan mengimplementasikannya “tidak bisa dimaafkan.”

PBB mengatakan lebih dari 90 persen 2,3 juta populasi Gaza mengungsi dan hidup di tengah pengepungan dan pengeboman Israel yang membawa warga kantong pemukiman itu ke jurang kelaparan. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel ke Gaza sudah menewaskan lebih dari 32 ribu orang. Sebagian besar perempuan dan anak-anak. Israel menyerang Gaza setelah Hamas menggelar serangan mendadak pada 7 Oktober lalu. Israel mengklaim Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik 250 lainnya dalam serangan 7 Oktober itu.

Para pemimpin Palestina menyambut baik pengesahan resolusi tersebut, dan mengatakan ini merupakan langkah ke arah yang benar. “Ini harus menjadi titik balik,” kata Duta Besar Palestina Riyad Mansour kepada Dewan Keamanan PBB, sambil menahan air mata. “Ini harus menandakan berakhirnya serangan ini, kekejaman terhadap rakyat kami,” tambahnya. Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Palestina meminta negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk memenuhi tanggung jawab hukum mereka untuk segera mengimplementasikan resolusi tersebut.

Search