PBB Peringatkan 2024 Akan Makin Panas, Apa yang Menanti Bumi?

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan semua rekor iklim global terpecahkan tahun lalu dan 2024 dapat lebih buruk lagi. Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo menyuarakan kekhawatiran mengenai panas laut dan menyusutnya es laut. Dalam laporan State of the Global Climate, lembaga cuaca PBB itu mengatakan suhu rata-rata bumi mencapai tingkat tertingginya dalam 174 tahun sejak data itu dicatat. Mencapai 1,45 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Suhu lautan juga mencapai tingkat terhangatnya dalam 65 tahun. WMO mengatakan lebih dari 90 persen laut mengalami kondisi gelombang panas sepanjang tahun. “Komunitas WMO menyuarakan Siaga Merah pada seluruh dunia,” kata Saulo yang menjabat sejak Januari lalu, Selasa (19/3/2024). Ia menambahkan panas laut yang paling mengkhawatirkan karena “hampir tidak bisa dipulihkan” kemungkinan butuhkan ribuan tahun untuk bisa pulih. “Tren ini benar-benar mengkhawatirkan karena karakteristik air yang menyimpan kandungan panas lebih lama dibandingkan atmosfer,” kata Saulo.

Perubahan iklim yang disebabkan pembakaran bahan bakar fosil ditambah pola cauca El Nino membuat suhu bumi menembus berbagai rekor pada tahun 2023. Kepala pemantauan iklim WMO Omar Baddour mengatakan terdapat “probabilitas tinggi” tahun 2024 akan menembus rekor panas baru.

Ia mengatakan, tahun setelah El Nino biasanya masih hangat. Laporan WMO menunjukkan es laut Antarik menyusut hingga titik puncak sekitar satu juta kilometer persegi di bawah rekor sebelumnya, area yang setara dengan luas Mesir.

Tren tersebut ditambah pemanasan laut yang menyebabkan air laut meluas berkontribusi menaikan tinggi permukaan laut dalam beberapa dekade terakhir dibandingkan periode 1993-2002.

Dalam laporannya, WMO mengatakan pada akhir 2023 panas laut terkonsentrasi di Utara Atlantik dengan rata-rata 3 derajat Celcius di atas rata-rata. Suhu laut yang menghangat berdampak pada ekosistem maritim dan banyak spesies ikan yang pindah ke utara untuk mencari suhu yang lebih dingin.

Saulo yang merupakan meteorolog dari Argentina berjanji untuk memperkuat sistem peringatan global untuk bencana iklim. Ia mengatakan ia berharap laporan ini dapat meningkatkan kesadaran “pentingnya meningkatkan kedaruratan dan ambisi aksi iklim.”

Search