Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkaji pemanfaatan kecerdasan buatan. Khusus untuk dipakai dalam sistem pertahanan di kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisal dan Keamanan Siber BRIN Anto Satriyo Nugroho mengungkapkan ada tiga peran strategis kecerdasan buatan bagi pertahanan. Pertama, alat yang bisa membantu memberikan keputusan dalam tata kelola organisasi, manajemen personal, anggaran, dan logistik.
Peran kedua adalah sistem informasi operasional militer. Lalu, peran ketiga berfungsi sebagai tools bagi penerapan teknologi sistem senjata. “Pertumbuhan tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini hampir 79,5 persen jumlah penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet,” ucapnya menambahkan.
BRIN memandang IKN yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, memunculkan tantangan dalam perencanaan strategi pertahanan. Sebab IKN memiliki karakteristik geografi militer dengan faktor-faktor fisik.