Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali menegaskan bahwa tidak ada rencana pemerintah mengubah atau menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) beras maupun komoditas pokok lainnya. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani menyampaikan, “Presiden juga sudah menetapkan bahwa HET tidak dinaikkan, karena situasinya sedang anomali. Jadi, nanti kalau dinaikkan, naik-naik terus, tidak bisa turun.”
Rachmi lantas memaparkan strategi jangka panjang pemerintah guna mengatasi peningkatan harga beras. Pertama, kata dia, adalah mendorong peningkatan produksi beras nasional yang akan menjadi tugas bagi pemerintah di hulu. Strategi kedua adalah penguatan cadangan pangan. Rachmi mengatakan pihaknya sudah meletakkan 30 alat besar yang bertujuan untuk menyelamatkan produk petani, seperti bawang merah, cabai, hingga produk daging dan ikan. Adapun alat yang disiapkan oleh Bapanas meliputi freezer, cold storage, hingga container sehingga bahan pangan yang sudah diproduksi oleh petani tidak akan cepat membusuk dan dapat disimpan sebagai cadangan.
Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan oleh Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan pemerintah tidak memilih opsi untuk menaikkan HET beras. Hal itu karena jika pemerintah menaikkan HET, maka dikhawatirkan mendorong kenaikan harga beras yang lebih tinggi kepada konsumen.