Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan, pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap nilai tukar petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan petani. Dengan peningkatan NTP, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendorong produktivitas pertanian yang lebih tinggi.
Tugas pemerintah, lanjutnya, ialah menyeimbangkan. Tetap membuat harga di petani baik sekaligus memastikan harga di hilirnya tetap terjangkau masyarakat. “Karena di hilir itu ada 270 juta jiwa penduduk Indonesia yang memang memerlukan beras dengan harga yang baik,” kata Arief. NFA memperkirakan potensi panen raya padi pada Maret 2024 akan mencapai lebih dari 3,5 juta ton. Produksi itu mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional dan menekan harga beras di pasaran.