Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi menyebut banyak ketidaksesuaian antara lulusan pendidikan dengan kebutuhan industri (missmatch). Hal inilah yang menjadi problematika ketenagakerjaan yang di Indonesia selama ini. “Link and match atau Kesesuaian dan kecocikan yang dibutuhkan pasar kerja ke disebabkan tidak adanya meeting point (titik temu) ekosistem ketenagakerjaan,” kata Anwar dalam sambutannya pada “Days of Law Career (DoLC) 2024” Kegiatan bertema “A Prominent Path to Boundless Possibilities” ini diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Anwar menilai DoLC merupakan kegiatan yang mempertemukan antara supply and demand dari ketenagakerjaan. Seperti halnya bursa tenaga kerja (job fair) yang biasa rutin digelar Kemnaker. “Kita berterima kasih kepada demand (penerima tenaga kerja) dari berbagai perusahaan yang membuka konter lowongan kerja. Khususnya bagi para mahasiswa yang sebentar lagi mengakhiri masa studi nya, dan sebagian alumni fakultas hukum, ” ujarnya. Kegiatan DoLC 2024 ini, kata Anwar, diharapkan dapat menjadi titik temu yang tepat antara supply dan demand. Terutama dalam menghadapi bonus demografi dan Revolusi Industri 4.0, serta angkatan kerja milenial, sehingga dapat dikelola dengan baik.
Di sisi lain, Anwar juga mengapresiasi sejumlah perusahaan selaku penerima pekerja yang ikut terlibat dalam DoLC 2024, kepada para mahasiswa, maupun sebagian alumni yang ingin berkarir lebih luas dan lebih menantang. “Kemnaker siap berkolaborasi sebagai mitra FHUI dalam menyampaikan data dan informasi pekerjaan untuk menjadi titian karir mahasiswa yang masih kuliah ataupun alumni FHUI,” ujarnya.