Wakil Presiden Ma’ruf berharap, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan berlangsung pada Rabu (14/2/2024) tidak hanya aman dan damai, tapi juga mesti demokratis, jujur, dan adil. Untuk itu, Wapres berharap penyelenggara pemilu dari tingkat pusat hingga petugas tempat pemungutan suara dapat bekerja profesional dan penuh amanah pada hari pemungutan dan penghitungan suara. Ma’ruf menekankan, pemilu yang bermartabat akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara.
Di samping itu, Ma’ruf juga menyerukan agar masyarakat berbondong-bondong menuju TPS pada hari Rabu nanti untuk memberikan hak suara sesuai hati nurani masing-masing. Adapun pada masa tenang ini masyarakat dan seluruh elemen bangsa diimbau untuk bergotong royong menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari Imparsial, PBHI, KontraS, YLBHI, Amnesty, WALHI, Perludem, Migrant Care, ICW, SETARA Institute, dan lain-lain mengungkapkan sejumlah kasus kecurangan pemilu yang mereka temukan. Direktur Imparsial Ghufron Mabruri mengatakan, kecurangan Pemilu 2024 mencakup penyalahgunaan kekuasaan negara di berbagai level, mulai dari pejabatnya, anggaran, kewenangan, hingga pengaruh. Menurutnya, penyalahgunaan kekuasaan negara itu dilakukan demi kepentingan kampanye dan pemenangan kandidat tertentu. Akan tetapi, kata dia, bisa saja 121 kasus yang dicatat oleh Koalisi Masyarakat Sipil hanyalah puncak gunung es saja. Dia menduga sebenarnya kasus kecurangan yang terjadi selama Pemilu 2024 lebih banyak dari yang mereka temukan.