Kementerian ESDM akan menghidupkan lagi program konversi kompor listrik induksi setelah sempat batal beberapa waktu lalu. Rencana itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Sekjen DEN) ESDM Djoko Siswanto, Rabu (17/1). Namun, program kompor induksi kali ini akan menyasar kalangan rumah tangga menengah atas atau orang kaya. Alasannya, dari hasil evaluasi; biaya pembagian kompor induksi untuk masyarakat miskin tembus Rp2 juta. Biaya itu mencakup untuk biaya perangkat kompor, panci, hingga peningkatan daya listrik di rumah. Hal itu katanya, cukup mahal. Sementara, orang kaya sudah memiliki daya listrik yang cukup.
Djoko pun menuturkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan sudah memerintahkan untuk mengkaji kembali program kompor listrik ini. “Kemarin Pak Luhut mimpin rapat saya hadir untuk dimulai lagi kompor induksi, Jadi kemarin yang sempat dihentikan coba dikaji lagi, dimulai lagi,” tuturnya.
Program kompor listrik sempat dibatalkan PT PLN (persero) pada 2022 lalu. Saat itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan langkah ini dilakukan menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.