Menteri KP Sebut Nelayan Indonesia Belum Sejahtera

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan nelayan Indonesia masih belum sejahtera. Hal itu tergambar dari Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidayaan (NTP) 2023 yang belum naik secara signifikan. Pihaknya mencatat NTN 2023 mencapai 105,4, sedangkan NTP sebesar 104,92. Menurut Menteri Sakti, angka 105 itu berarti nelayan tetap miskin.

Ia menjelaskan, nelayan akan sejahtera jika nilai tukarnya berada di kisaran 200 hingga 300. Untuk mencapai angka tersebut, maka perlu adanya intervensi dari pemerintah. “Salah satunya dengan membangun Kampung Nelayan Maju (Kalaju) atau Kampung Nelayan Modern (Kalamo). Namun biayanya tak sedikit, karena untuk membangun sebuah Kalaju memerlukan anggaran Rp300 juta-Rp600 juta,” kata Menteri KP saat pemaparan “Outlook dan Program Prioritas KKP 2024”, di Jakarta, Rabu (10/1/2024). 

Untuk itu, pemerintah, lanjut dia, membuat berbagai inovasi seperti membangun infrastruktur yang dibutuhkan nelayan di Biak, Papua. Mulai dari dermaga yang layak dan pabrik es, termasuk gudang pendingin berkapasitas maksimum 10 ton. Menteri Sakti menjelaskan bahwa pembangunan sarana dan prasarana itu menelan biaya hingga Rp22,1 miliar. Sumbernya dananya, kata dia, berasal dari berbagai direktorat yang ada di KKP. “Ada cold storage yang kapasitasnya maksimum 10 ton sesuai kapasitas hilir-mudik. Tetapi, 10 ton kalau bolak-balik sehari bisa 5 sampai 6 kali,” ucapnya.

Search