Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan antisipasi untuk memastikan persediaan beras nasional tidak terganggu jika panen raya mundur. Proyeksi panen raya mundur ini terjadi karena hujan yang belum merata dan krisis air irigasi menghambat aktivitas tanam padi di sebagian besar sentra produksi. Sehingga membuat aktivitas tanam padi baru dimulai pada Januari ini.
Koordinator Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah mengatakan di wilayah garis Pantura Jawa secara umum sebagian besar petani masih menahan untuk melakukan olah lahan. Hal ini karena belum ada kepastian soal ketersediaan air terutama musim hujan yang mundur. Mengacu pada jadwal normal, aktivitas tanam biasanya sudah mulai dilakukan pada November-Desember, tetapi akibat perubahan cuaca dampak dari El Nino membuat sebagian besar petani mundur dalam menanam padi yakni pada Januari.
Plt Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional Budi Waryanto mengatakan, sejak awal Bapanas telah mengantisipasi dampak El Nino berkepanjangan yang berdampak pada pasokan beras. Antisipasi yang dilakukan melalui penguatan cadangan Beras pemeruntah (CBP) di Bulog. Selain itu, secara bersamaan juga terus mengupayakan persiapan serapan dari dalam negeri pada panen raya nanti. Sebab, meskipun pertanaman padi di sebagian besar wilayah mundur, masih terdapat titik-titik yang panen.