Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara mengimbau masyarakat untuk tidak melepas masker. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dampak gas belerang (sulfur) dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seusai naiknya status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) pada 1 Januari 2024, warga beberapa desa di dua kecamatan yakni, Wulanggitang dan Ile Bura mulai mengungsi baik ke posko-posko yang telah terbangun maupun rumah warga. Zakarias mengatakan erupsi menyebabkan hujan abu vulkanik dan aroma belerang yang mulai tercium dengan intensitas sedang-kuat selang satu pekan sejak naiknya status gunung.
Pengamatan kegempaan menunjukkan adanya peningkatan Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal yang cukup signifikan dalam satu minggu terakhir. Kemunculan gempa-gempa ini mengindikasikan peningkatan tekanan atau stres pada tubuh gunung api yang berkaitan dengan suplai magma pada kedalaman dalam dan dangkal.