Ini Alasan Pertanian Padi Kurang Diminati Generasi Milenial

Pertanian di bidang padi kurang diminati oleh generasi milenial di Kabupaten Malang. Hal ini berdasarkan hasil pelatihan petani milenial yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sejak 2021 lalu. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Saniputera menyatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan terhadap 6.000an orang dari generasi milenial di Kabupaten Malang sejak 2021. Ia mengaku kendala yang dihadapinya adalah peminatan terhadap tanaman pangan padi sangat kecil. Dari 6.000an peserta, hanya 200 orang yang memilih bidang pertanian padi. Bahkan, dia memperkirakan jumlahnya tidak sampai 200 orang.

Sebagian besar peserta telah terjun menjadi petani di wilayahnya masing-masing. Namun sebagian besar lebih memilih menggeluti bidang hortikultura kopi. Kemudian juga ada yang memilih fokus pada aspek pascapanen seperti barista dan lain-lain. Avicenna tidak mengetahui pasti mengapa generasi milenial tidak tertarik pada tanaman padi. Namun dia menduga adanya pola pikir bahwa bertani di bidang padi berarti menjadi petani sesungguhnya. 

Selain itu, sentuhan teknologi canggih belum masuk sepenuhnya di bidang tanaman padi. Belum lagi petani padi lebih banyak beraktivitas di lahan seperti membajak sawah. Melihat kondisi tersebut, Avicenna pun menilai, itu sebagai pekerjaan bersama yang harus dipecahkan. “Tentang bagaimana caranya regenerasi di bidang pertanian ini betul-betul bisa berjalan dengan baik. Yang kuncinya menimbulkan keminatan generasi muda untuk terjun di dunia pertanian,” ungkapnya.

Search