Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan seluruh bantuan sosial (bansos) di 2024 diberikan dalam bentuk uang tunai. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan di lapangan. “Iya, saya gak akan berikan itu (barang, red). Karena pertanggungjawabannya susah,” kata Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (4/12/2023). Risma menuturkan, penyaluran dalam metode tersebut telah dilakukan sejak dirinya masuk ke Kemensos. Bahkan menurutnya, itu merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.
Arahan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Nontunai. Selain itu, menurut Risma, penyaluran bantuan dalam bentuk barang sangat sulit pertanggungjawabannya. “Ini saja uang masih banyak komplain, kenapa kok gak cair? Jadi kita cek dulu ke bank kenapa gak cair,” ujarnya menjelaskan. Diketahui, total anggaran yang dikelola Kemensos untuk tahun 2024 mencapai Rp79 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp78 triliun di antaranya merupakan anggaran Perlindungan Sosial, dan sisanya untuk operasional hingga gaji pegawai.
Risma menyebut anggaran Perlindungan Sosial di Kementeriannya sudah otomatis tersalur dalam bentuk uang. Seperti untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Sembako. Kemudian, pelaksanaan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) untuk anak, lansia, penyandang disabilitas, kelompok rentan, dan yatim piatu. Serta permakanan bagi lansia dan penyandang disabilitas. “Termasuk penanganan dampak bencana dan Lumbung Sosial. Juga pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu, serta program pemberdayaan Pahlawan Ekonomi Nusantara,” ucapnya.