Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) berharap ketiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dapat mengutamakan kesejahteraan guru di dalam visi dan misi mereka masing-masing. “Isi misi dan program para capres masih bersifat populis dan belum menyentuh akar masalah pendidikan dan guru,” kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangan di Jakarta, Senin (27/11/2023).
Selain kesejahteraan guru, permasalahan lainnya adalah mengenai perlunya optimalisasi kompetensi guru serta menata sistem rekrutmen dan distribusi guru menjadi lebih baik, memaksimalkan perlindungan bagi guru, sekaligus mendukung pengembangan karier guru. P2G mendorong capres dan cawapres untuk memiliki strategi menyiapkan kompetensi guru sesuai Undang-Undang Guru dan Dosen termasuk strategi tata kelola dan revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
P2G turut berharap ketiga capres dan cawapres bisa memberi solusi terhadap masih perlunya penataan terhadap sistem rekrutmen terutama Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hingga kini terdapat 62 ribu guru yang lolos passing grade pada seleksi guru PPPK namun tidak mendapatkan formasi dari pemerintah daerah (pemda). Bahkan, Indonesia memiliki guru sekitar 3,3 juta orang yang mengajar hampir 50 juta murid di semua jenjang sehingga rasio guru mengajar 1:15 siswa yang artinya masih perlu perbaikan dan pemerataan terhadap distribusi guru terutama di wilayah terpencil.