Cegah Kekerasan di Sekolah, Disdikbud Jateng Luncurkan Gerakan ‘Ayo Rukun’

Cegah aksi kekerasan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan (sekolah), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) meluncurkan gerakan ‘Ayo Rukun’. Peluncuran gerakan pencegahan terhadap berbagai aksi kekerasan di lingkungan sekolah ini dilaksanaan dalam momentum peringatan Hari Guru Nasional ke-78 Tingkat Provinsi Jateng 2023, di SMKN 1 Semarang, Kota Semarang, Sabtu (25/11).

Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah mengatakan, ‘Ayo Rukun’ merupakan sebuah akronim dari ‘Aksi Gotong Royong Berantas Kekerasan dan Perundungan’. “Ini merupakan sebuah aksi gotong-royong dan sinergi para pemangku kepentingan untuk saling bersinergi mewujudkan lingkungan satuan pendidikan yang bebas dari berbagai jenis dan bentuk kekerasan yang masih memprihatinkan,” jelasnya.

Uswatun mengungkapkan, berdasarkan data Disdikbud, dalam kurun waktu 2022 dan 2023 terdapat tujuh kasus kekerasan yang bahkan sampai meninggal dunia serta pelecehan seksual oleh oknum guru terhadap peserta didiknya. Sementara berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng, selama tiga tahun terakhir kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan cenderung meningkat. Tahun 2020 sebanyak 33 siswa dan 38 siswi menjadi korban kekerasan di satuan pendidikan. Jumlah ini meningkat menjadi 25 siswa dan 50 siswi pada 2021. Kemudian menjadi 30 siswa dan 67 siswi (2022).

Search