Pemanfaatan warisan budaya masih mengabaikan aspek pelestarian meskipun konsep pengelolaan yang berkelanjutan telah digaungkan dengan berbagai slogan. Warisan budaya sering dimanfaatkan untuk sektor pariwisata, tetapi pengelolaannya sering kali tidak bertanggung jawab. Pengajar arkeologi, Daud Aris Tanudirjo, menekankan perlunya perubahan paradigma agar pemanfaatan warisan budaya tidak hanya untuk keuntungan finansial, melainkan juga untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan melibatkan masyarakat setempat.
Dalam paradigma baru, pelestarian warisan budaya tidak hanya terkait dengan aspek materi, tetapi juga dengan nilai-nilai budaya yang bermanfaat bagi masyarakat. Diperlukan kesadaran bersama untuk menghilangkan kelembaman berpikir sehingga aspek pelestarian dan pariwisata dapat berjalan seiring. Pelaku seni budaya dan pemangku kebijakan mengakui bahwa perlindungan warisan budaya harus melibatkan semua pihak dan diintegrasikan dengan pelestarian lingkungan. Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 berusaha menjadi forum strategis untuk mengoordinasikan upaya pelestarian dan pengelolaan warisan budaya di Indonesia.