Kekeringan Panjang, Kepala BMKG: Lekas Ambil Langkah Mitigasi Krisis Air

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan, Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman kekeringan yang lebih panjang dan kuat dari tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data BMKG, kekeringan yang terjadi saat ini telah menyebabkan penurunan debit air di beberapa sungai dan waduk di Indonesia. Dia mengatakan, kekeringan itu dipicu oleh fenomena El Nino moderat yang terjadi sejak Juli 2023. Menurut dia, pemerintah telah melakukan mitigasi sejak dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan waduk, embung, dan pengeboran sumur air dalam.

Dwikorita menuturkan, meskipun upaya mitigasi telah dilakukan, ancaman kekeringan tetap perlu diwaspadai. Sebab itu, diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk mengatasi krisis air, baik pemerintah, swasta, masyarakat, hingga organisasi internasional. Terlebih, kata dia, ancaman kekeringan bukan hanya masalah yang melanda Indonesia, namun juga tantangan global. Bahkan, data dari Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi, krisis pangan akan terjadi pada 2050 jika tidak ada tindakan konkret yang dilakukan sedini mungkin.

Dwikorita juga mengatakan, Indonesia sendiri memiliki peran penting dalam mengatasi krisis air. Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi pengelolaan air yang ramah lingkungan karena memiliki kekayaan sumber daya air yang besar.

Search