Teknologi AI, Ancaman untuk Manusia atau Hanya Fantasi? Begini Kata Petinggi Google

Munculnya kecerdasan buatan (AI) di industri teknologi saat ini masih dianggap sebagai peluang maupun ancaman, khususnya bagi pekerja manusia. Teknologi memang diibaratkan seperti dua mata pisau. Namun, menurut Google, inovasi dalam teknologi tentu adalah sebuah keniscayaan. Megawaty Khie, Regional Director, Google Cloud Indonesia & Malaysia, mencontohkan perubahan zaman dengan adanya teknologi, seperti tidak ada lagi petugas jaga parkiran mal, penjaga pintu tol dan sebagainya. “Semua teknologi akan mempengaruhi berbagai bidang,” kata Megawaty dalam acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2023 yang digelar BCA Learning Service Foundation, beberapa waktu lalu.

Jadi, dia menambahkan bahwa daripada mengkhawatirkan inovasi teknologi, lebih baik sumber daya manusia (SDM) bergerak satu tahap di depan. SDM perlu memanfaatkan keahlian mereka dengan melihat masa depan. Google sendiri sering memberikan pelatihan secara gratis dan bekerjasama berbagai pihak. Dampaknya ke masyarakat bisa sangat besar tegantung mau belajar atau tidak.

Megawaty menambahkan sebenarnya Google telah mengembangkan AI hanya tidak dirilis secara besar-besaran. Dalam hal ini Google disebut mengembangkan teknologi berdasarkn etis, dengan rambu-rambu yang berlaku. Tidak seperti seolah binatang liar. Dalam pengembangan AI ini juga perlu ada mitra yang tepat agar berkembang sesuai rambu-rambu.

Search