Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengantisipasi menyebarnya virus Nipah di Indonesia. Pencegahan masuknya virus itu dilakukan dengan meningkatkan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara. “Artinya bagaimana kantor kesehatan pelabuhan dan bandara menyampaikan informasi mengenai risiko terinfeksi virus Nipah ini. Terutama bagi mereka yang habis melakukan perjalanan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Rabu (20/9/2023).
Menurut Nadia, pihaknya juga mewaspadai negara-negara yang telah terjangkit virus Nipah tersebut. Salah satunya adalah negara India. Diketahui, virus Nipah telah menewaskan dua orang di Negara Bagian Kerala, India. Virus ini ditularkan dari hewan, khususnya kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya. Lebih lanjut, Nadia menyarankan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Seperti sering melakukan cuci tangan. Selain itu, menurutnya, masyarakat juga diminta tidak sembarang memakan buah. Salah satunya dengan tidak mengkonsumsi buah yang telah digigit oleh kelelawar.
Kemudian, Nadia juga menyarankan para peternak kambing, domba, sapi, dan babi untuk rajin membersihkan lokasi peternakannya. Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan disinfektan. Kemenkes, ujarnya, terus meningkatkan kesadaran petugas kesehatan dan juga fasilitas kesehatan. Menurut Nadia, petugas kesehatan harus mengetahui gejala-gejala seseorang yang terjangkit virus Nipah ini. “Kalau ada pasien datang dengan keluhan pegal-pegal, demam, dan sakit tenggorokan. Ditambah lagi mempunyai faktor risiko kontak dengan hewan yang sakit terkena virus Nipah, maka harus ditangani cepat,” ujarnya.