KLHK Antisipasi Puncak Kerawanan Karhutla September Ini

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengantisipasi puncak kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang diprediksi terjadi bulan September ini. Direktur Pengendalian dan Kebakaran Hutan KLHK, Thomas Nifinluri mengatakan, upaya antisipasi yang dilakukan adalah dengan monitoring dan deteksi dini titik api yang terpantau. Ia menjelaskan, sistem pencegahan dini yang dimiliki KLHK bernama SiPongi berbasiskan data satelit NOAA dan Tera serta dibantu cahaya matahari. “Kita bisa melihat bagaimana sebaran dan distribusi dari hotspot yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Terutama di provinsi-provinsi yang rawan karhutla,” ujarnya.

Selain itu, kata Thomas, KLHK juga melakukan verifikasi di lapangan (ground check) terhadap hotspot-hotspit tersebut. Hal itu untuk mengetahui apakah di lokasi tersebut terjadi kebakaran atau tidak.  Tak hanya itu, dalam upaya pencegahan karhutla, pihaknya juga mengajak peran serta masyarakat. Ia menuturkan, KLHK memiliki kelompok  masyarakat peduli api. “Kelompok ini  tersebar di seluruh Indonesia,” kata Thomas. 

Di samping itu, KLHK juga melakukan upaya-upaya pemadaman dari darat. Upaya ini dilakukan oleh Tim Manggala Agni dan Satgas Pemadam Hutan dan Lahan di seluruh provinsi yang rawan kebakaran. “Kita juga melakukan pemadaman melalui udara,” ujarnya.

Search