Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak berekspektasi tinggi terhadap Online Single Submission (OSS). Itu karena, tambahan anggaran yang diusulkan kementerian sebesar Rp 875 triliun tidak disetujui. Bahlil mengatakan, dengan persetujuan anggaran sebesar Rp 1,22 triliun, artinya anggaran yang diajukan untuk OSS tidak disetujui. Ia menambahkan, sistem layanan OSS akan seperti mobil Avanza bekas ke depannya. ia meminta jajaran anggota dewan ke depannya tidak menyalahkan dirinya jika layanan OSS tidak seperti yang diharapkan.
Meski begitu, dalam rapat dengan DPR Bahlil tetap menyatakan keyakinannya target investasi pada 2024 sebesar Rp 1.650 triliun bisa tercapai. Pasalnya, kata dia, selama ini realisasi investasi mencapai target. Pada 2021 misalnya, realisasi investasi pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sebesar Rp 858,5 triliun, namun dinaikkan menjadi Rp 900 triliun. Lalu realisasi investasi pada 2022 naik menjadi Rp 1.200 triliun, padahal target dalam RKP sebesar Rp 968,4 triliun. Kemudian pada 2023 meningkat menjadi Rp 1.400 triliun, sedangkan target di RKP sebesar Rp 1.099 triliun.