Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan varietas tanaman pangan yang dapat ditanam dalam kondisi kekeringan di musim kemarau. Pengembangan varietas tanaman pangan itu tidak hanya untuk varietas padi saja. Demikian disampaikan Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, Yudhistira Nugraha, dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Selasa (29/8/2023). “Sekarang ini tidak hanya padi, kita juga sedang mengupayakan jagung, kedelai, dan lainnya,” kata Yudhistira.
Diketahui, Indonesia sedang mengalami fenomena El Nino yang memicu banyak hal, termasuk kekeringan. Gejala alam ini berdampak pula di sektor pertanian, khususnya tanaman pangan, baik berpengaruh terhadap ke pola tanam, waktu tanam dan waktu produksi, serta kualitas hasil. “Jika El Nino berkepanjangan dikhawatirkan bisa mengalami gagal panen,” ujarnya. Yudhistira mengatakan, peningkatan produksi padi menjadi prioritas di Indonesia. Hal ini dikarenakan padi merupakan bahan pokok tanaman pangan masyarakat Indonesia. “Harga beras yang semakin meningkat perlu diatasi. Karena harga beras berpengaruh terhadap inflasi dan meningkatnya konsumsi beras,” ucapnya.
Menurut dia, untuk mengatasi hal ini dipandang perlu meningkatkan produksi beras melalui pendekatan teknologi. Karena di Indonesia agro ekosistemnya sangat beragam, sehingga dibutuhkan teknologi yang sangat spesifik.