Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut negara-negara ASEAN sepakat gotong royong mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV). Bahlil menyebut ASEAN menjadi tujuan utama investasi pengembangan EV. Bahlil mengutip data tahun lalu yang menunjukkan kucuran dana segar ke Asia Tenggara meningkat tajam 570 persen menyentuh US$18 miliar atau setara Rp275 triliun (asumsi kurs Rp15.299 per dolar AS). Selain itu, ia menyebut 10 produsen kendaraan listrik global teratas hadir di ASEAN. Begitu pula 9 dari 10 produsen baterai listrik yang aktif berinvestasi di Asia Tenggara.
Menteri Investasi sekaligus Deputi Direktur Jenderal Badan Investasi Asing Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam Nguyen Anh Tuan setuju dengan ucapan Bahlil. Ia menilai ada potensi negara-negara ASEAN meningkatkan foreign direct investment (FDI) jika berkolaborasi dalam pengembangan EV. Ia lantas meminta solidaritas dan kolaborasi efektif dalam mengembangkan sektor potensial ini. Harapannya, akan lahir kontribusi positif pada pembangunan berkelanjutan ASEAN.