Namun demikian Mentan mengklaim dirinya sudah berkeliling ke tujuh provinsi untuk mempersiapkan lahan cadangan untuk menambal gagal panen tersebut. Ia merinci ada 6 lokasi, yakni masing-masing 1 tempat di Sumatra Utara dan Sumatra Selatan, 3 di Jawa, serta 1 di Sulawesi Selatan. Selain itu, ada tambahan daerah penyangga yaitu Nusa Tenggara Barat (Nusa Tenggara Barat), Kalimantan Selatan, Banten, dan Lampung. “Saya yakin kalau ini bisa bergerak ada sekitar 500 ribu hektare. Karena kita menghadapi El Nino, maka Presiden (Joko Widodo) memerintahkan untuk ‘Berapa sih yang terjelek kalau terjadi El Nino‘. “
Menurut Mentan, El Nino kekeringan membuat air sangat terbatas, panas yang cukup sehingga membuat produktivitas turun. “Kita akan mempersiapkan kurang lebih 500 ribu hektare untuk antisipasi El Nino,” jelasnya. Sementara itu, Syahrul merinci Indonesia masih over stock beras di atas 2,7 juta ton sampai September 2023. Mentan menyebut panen setiap bulannya berada di atas 800 ribu hektare. Mentan juga mengaku sudah mengecek beberapa waduk dan bendungan alias DAM besar, dimana airnya masih cukup. “Bisa bertahan sampai 6 bulan tanpa hujan pun. Kita masih tetap yakin walaupun El Nino datang, sepanjang gubernur dan bupati masih punya niat mempersiapkan diri menghadapi El Nino, ini kita bisa selesaikan,” kata Mentan.
