Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan bakal melakukan tindakan kolektif untuk mencegah tindakan penodaan Alquran dan hukum internasional harus digunakan untuk menghentikan kebencian agama setelah kitab suci dibakar seperti yang terjadi dalam unjuk rasa di Swedia beberapa hari lalu. Pernyataan itu dikeluarkan setelah organisasi yang terdiri atas sejumlah negara dengan penduduk mayoritas muslim menggelar pertemuan luar biasa di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (2/7).
OKI menekankan tindakan itu akan melemahkan rasa saling menghormati dan keharmonisan di antara manusia, serta bertentangan dengan upaya internasional untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan ekstremisme. Organisasi itu juga mendorong berbagai pemerintah untuk mengambil langkah efektif guna mencegah munculnya perilaku seperti itu.
OKI juga mengutuk keras serangan tercela yang terus diulang itu, serta setiap upaya untuk melecehkan kesucian Al Quran, dan nilai, simbol, serta kesucian Islam lainnya. Organisasi itu juga menegaskan kembali bahwa berdasarkan Piagam PBB, maka semua negara memiliki tugas untuk mempromosikan dan mendorong penghormatan universal dan ketaatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental, terlepas dari ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama.