Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan hingga 16 Juni sebanyak 22 paket Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah terkontrak. Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra menambahkan, paket pembangunan IKN yang sudah terkontrak itu kebanyakan dari sektor sumber daya air, bina marga, cipta karya maupun perumahan. Sedangkan untuk 40 paket IKN dengan total nilai Rp 1,64 triliun yang dalam proses tender, terdiri dari 34 paket belum penetapan dan enam paket sudah penetapan pemenang. Rachman Arief mengatakan bahwa total paket 88 untuk IKN tersebut masih sementara dan bisa jadi ke depannya bertambah.
Terkait dengan material konstruksi berkelanjutan, Ditjen Bina Konstruksi berupaya memastikan pembangunan IKN menggunakan material ramah lingkungan. “Ada beberapa upaya kita untuk memastikan badan usaha menggunakan material yang ramah lingkungan,” kata Rachman Arief.
Adapun beberapa material konstruksi ramah lingkungan, seperti semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC), beton pracetak, dan material bersifat green construction. “Harapannya seperti itu. Nanti kita upayakan semuanya berkelanjutan,” kata Rachman Arief. Visi IKN sebagai smart forest city menjadi panduan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap dengan mengusung dan tetap memperhatikan aspek lingkungan.