Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) optimistis ketersediaan gula pada tahun ini aman dan terkendali. Hal tersebut seiring dengan telah dimulainya giling tebu di berbagai pabrik gula (PG) di Tanah Air. Sekretaris NFA Sarwo Edhy menyampaikan dengan dimulainya masa giling secara serentak di pertengahan tahun ini, pasokan gula dalam negeri akan meningkat signifikan. Kondisi ini baik untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga gula nasional, khususnya memastikan ketersediaan cadangan gula pemerintah.
Berdasarkan Prognosa Pangan Nasional, rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton atau lebih tinggi dari produksi tahun 2022 sebanyak 2,4 juta ton sesuai data Kementerian Pertanian. Adapun kebutuhan gula nasional sebesar 3,4 juta ton dalam satu tahun. Menurut Sarwo, artinya masih dibutuhkan pengadaan dari luar untuk menutupi kekurangannya. Tahun ini rencana pengadaan dari luar di bawah satu juta ton, sementara 2022 masih di atas satu juta ton. Ini langkah awal yang baik untuk memperkuat industri gula nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Sarwo juga menyampaikan bahwa saat ini regulasi dalam bentuk Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) mengenai harga acuan untuk komoditas gula telah diajukan kepada Presiden Joko Widodo. Berdasarkan rancangan Perbadan tersebut diusulkan kenaikan harga acuan penjualan untuk menjaga harga di tingkat petani. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar keseimbangan harga tetap terjaga baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen.